Glukosa adalah gula yang terpenting bagi metabolisme tubuh, dikenal juga sebagai gula fisiologis. Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Sedangkan dalam tumbuhan Glukosa 6-fosfat yang dihasilkan selama fotosintesis adalah precursor dari tiga jenis karbohidrat tumbuhan, yaitu sukrosa, pati dan selulosa. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Meskipun disebut “gula darah”, selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin. Dalam pemeriksaan klinik, penentuan kadar gula darah dapat dilakukan berdasarkan :
1. Senyawa-senyawa mereduksi ; Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas. Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. Prisip penentuannya didasari pada kemampuan glukosa untuk mereduksi ion anorganik seperti Cu2+ atau Fe(CN)63-. Penentuan glukosa secara reaksi reduksi kurang spesifik dibanding cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan yang dapat mereduksi misalnya kreatinin, asam urat dan gula-gula lain selain glukosa (manosa, galaktosa dan laktosa) yang akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi daripada kadar glukosa yang sebenarnya.
2. Karbohidrat Total ; Pengukuran kadar karbohidrat dalam serum atau plasma digunakan untuk diagnosa dan monitoring treatment diabetes mellitus, serta untuk mendeteksi hipoglikemia, fungsi pancreas, arcinoma sel dan kemungkinan terdapat berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh kelainan metabolisme karbohidrat. Prinsipnya yaitu Glukosa dioksidasi menjadi asam glukonat dan H2O2 dengan enzim GOD-PAP. Kemudian, H2O2 direaksikan dengan peroksidase dan O-dianisidin menghasilkan senyawa berwarna yang dapat dibaca pada spektrofotometer λ 500 nm.
3. Enzimatik Gula Darah ; Glukosa dapat ditentukan kadarnya secara enzimatik, misalnya dengan penambahan enzim glukosa oksidase (GOD). Prinsip kerja metode ini adalah Metode enzimatik dibantu enzim-enzim contoh katalase (reaksi Hantz) dan peroksidase (reaksi trinder). Pereagen yang digunakan menggunakan pereagen GOD-PAP. Absorbansi λ dan Warna absorbansi metode enzimatik intensitasnya pada λ 500 nm dengan warna merah (dari H2O2 yang terbentuk + peroksidase). Dengan prinsip dasar glukosa dioksidasi oleh oksigen dengan katalis enzim glukosa oxidase (GOD) akan membentuk asam glukonik dan hidrogen peroksida (H2O2). Dengan adanya oksigen atau udara, glukosa dioksidasi oleh enzim menjadi asam glukuronat disertai pembentukan H2O2. Enzim peroksidase (POD) mengakibatkan H2O2 membebaskan O2 yang mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai serta memberikan warna yang sesuai pula. Kadar glukosa darah ditentukan berdasarkan intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektrofotometri. Hidrogen peroksida akan bereaksi dengan 4-aminoantipyrin dan fenol dengan katalis peroksidase (POD) membentuk quinoneimine dan air. Quinoneimine ini merupakan indikator yang menunjukan kadar glukosa dalam darah.
Glukosa + O2 asam glukonat + H2O2 → 2 H2O2 + 4 Aminoantipirin + Fenol Quinonemine + 4 H2O
Pada reaksi ini terbentuk H2O2 yang dengan peroksidase (POD) akan bereaksi dengan 2,4 diklorofenol dan 4 amino antipirin. Oksidasi ini menimbulkan zat warna merah antipirin quinonemine yang intensitasnya sebanding dengan kadar glukose yang diukur secara fotometrik. Kelebihan dari metode enzimatik ialah spesifik, presisi tinggi, relatif bebas dari gangguan dan cocok diadaptasikan untuk otomatisasi. Sedangkan kekurangannya antara lain adanya efek steroid namun sangat minim karena kadar yang sangat kecil.
Diposkan oleh Ra_kagome di 15:24 2 komentar
kolesterol dalam darah
Kolesterol adalah zat lemak yang sangat penting dalam pembentukan dinding sel pada tubuh manusia dan hewan. Kolesterol juga ditemukan beredar dalam sirkulasi darah manusia. Kolesterol yang terdapat dalam tubuh manusia berasal dari dua sumber utama yaitu dari makanan yang dikonsumsi dan dari pembentukan oleh hati. Kolesterol yang berasal dari makanan terutama terdapat pada daging, unggas, ikan dan produk olahan susu. Jeroan daging seperti hati sangat tinggi kandungan kolesterolnya, sedangkan makanan yang berasal dari tumbuhan justru tidak mengandung kolesterol sama sekali. Setelah makan, kolesterol akan diserap oleh usus halus untuk selanjutnya masuk ke sirkulasi darah dan disimpan dalam suatu mantel protein. Mantel protein-kolesterol ini kemudian dikenal dengan nama kilomikron. Karena kolesterol tidak larut dalam darah, maka pengangkutan kolesterol dalam darah menggunakan lipoprotein. Lipoprotein adalah partikel berbentuk sferis dimana lapisan luarnya tersusun atas protein yang larut dalam darah. Jadi lemak dan kolesterol dibungkus oleh lipoprotein ini agar dapat diangkut dalam darah. Terdapat beberapa macam lipoprotein dalam darah, yaitu kilimikron yang berukuran paling besar, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) yang berukuran paling kecil.
Hati sendiri mempunyai fungsi ganda yaitu mengambil kolesterol dari sirkulasi darah dan memproduksi kembali kolesterol bila keadaan memungkinkan. Setelah makan, hati akan menyaring kilomikron yang berada di sirkulasi darah, lalu diantara waktu makan, hati akan mengeluarkan kembali kolesterol yang diserap tersebut kembali ke peredaran darah. Disini hati memegang peranan dalam menjaga keseimbangan kolesterol yang berada dalam sirkulasi darah manusia.
Bagi mereka yang ingin mengetahui kadar kolesterol dalam tubuhnya maka mereka dapat melakukan tes pemeriksaan kadar kolesterol darah. Pemeriksaan ini akan menghasilkan data perkiraan kadar kolesterol yang beredar dalam sirkulasi darah. Selain untuk mengobati keingintahuan, tes ini rutin dilakukan seorang dokter guna memantau pengobatan kolesterol pasien. Selain di laboratorium, pemeriksaan kolesterol bisa dilakukan di rumah dengan alat periksa yang banyak dijual di apotek besar.
Akhir akhir ini mulai banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kadar kolesterol dalam darah. Hal ini sangat penting guna menurunkan angka kesakitan akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung sudah menjadi penyakit yang umum saat ini. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja terutama bagi mereka yang telah berusia diatas 50 tahun. Pada usia ini jantung bekerja lebih berat akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah tepi. Peningkatan tekanan darah tepi paling sering disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah. Maka dari itu, pada usia diatas 50 tahun, wajib hukumnya untuk selalu memonitor kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol merupakan bahan yang tidak seharusnya beredar dalam sirkulasi darah. Kolesterol masuk ke dalam tubuh sebagian besar melalui makanan yang kita makan. Kolesterol banyak ditemukan dalam daging, telur, dan makanan berlemak lainnya. Jika anda mengkonsumsi makanan ini secara berlebihan maka kadar kolesterol dalam darah juga akan meningkat secara drastis. Disinilah peranan pengaturan gaya hidup guna menekan konsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan melihat hasil tes kolesterol, anda akan termotivasi untuk mengubah perilaku anda dalam mengkonsumsi makanan. Anda menjadi sedikit takut menghadapi kenyataan bahwa anda berada dalam kelompok orang yang beresiko menderita penyakit jantung. Hal ini baik dalam upaya anda mengubah gaya hidup.
Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan tingginya kadar konsentrasi LDL dan rendahnya konsentrasi HDL dalam darah. Hiperkolesterolemia sangat berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, karena dapat meningkatkan pembentukan plak/ateroma pada arteri. Proses pembentukan plak pada arteri disebut sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan infark miokard, stroke, dan penyakit vaskular perifer. Tingginya konsentrasi LDL dalam darah dan ukuran LDL yang kecil lebih berpengaruh terhadap proses aterosklerosis bila dibandingkan dengan kolesterol yang dibawanya. Oleh karena itu LDL sering disebut sebagai ”kolesterol jahat”. Tingginya konsentrasi HDL, dimana HDL berfungsi membawa kolesterol dari sel dan ateroma, dapat memberikan perlindungan terhadap aterosklerosis. Oleh karena itu HDL sering disebut sebagai ”kolesterol baik”.
Tubuh orang yang normal biasanya memiliki kadar kolesterol 2 gram setiap 1 kg berat tubuhnya. Pertukaran dan kehilangan kolesterol dalam plasma menyebabkan 2% diantara kolesterol plasma diperbaiki setiap harinya. Kolesterol biasa hadir dalam semua plasma lipoprotein, tetapi sekitar 60% dari kolesterol total dalam plasma berada dalam bentuk LDL sekitar 2/3 dari kolesterol plasma total teresterifikasi dengan asam lemak rantai panjang, dengan asam linoleat sebagai asam lemak yang dominan dalam tubuh manusia, sisanya berada dalam bentuk bebas.
Kadar ideal kolesterol dalam darah adalah dibawah 200 mg/dL. Jika anda mempunyai keluarga yang pernah mengalami serang jantung maka sebaiknya target kadar kolesterol juga perlu anda turunkan. Jika perlu, anda harus dapat mencapai kadar dibawah 100 mg/dL. Sementara itu, kadar HDL kolesterol perlu anda jaga antara 40 sampai 60 mg/dL. Konsentrasi kolesterol dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, usia, jenis kelamin, makanan, aktivitas fisik, hormon, dan faktor penyakit seperti diabetes mellitus, kelainan fungsi tiroid, penyakit hati, porfiria akut. Kadar kolesterol total dalam tubuh tergantung pada bentuk ester dan bentuk bebas dari steroid. Dalam reaksi kimia, intensitas warna dari kolesterol dalam bentuk ester lebih tinggi daripada intensitas warna ester dalam bentuk bebas, sehingga berpengaruh terhadap analisis
Metode yang dipakai untuk menentukan kadar kolesterol darah diantaranya metode Liebermann-Burchard yang menggunakan reaksi warna asam sulfat dengan larutan kolesterol dalam anhidrida asetat untuk mengetahui kadar kolesterol dalam cairan tubuh. Mula-mula kolesterol teroksidasi dalam beberapa tahap. Reaksi warna diawali protonasi gugus hidroksi dalam kolesterol dan menyebabkan lepasnya air untuk menghasilkan ion karbonium 3,5 kolestadiena, yang selanjutnya dioksidasi oleh ion sulfit menghasilkan senyawa kromofor asam kolesta-heksaena-sulfonat. Dengan metode LB yang dimodifikasi, kita dapat mengetahui kadar kolesterol bebas atau dalam bentuk ester. Cara lain misalnya metode Iron-Salt-Acid yang menghasilkan kation tetraenilik, p-TSA yang bereaksi dengan turunan kolesterol untuk membentuk senyawa kromofor, dan yang sekarang banyak digunakan karena kespesifikannya, yaitu metode enzimatik.
Minggu, 23 Oktober 2011
Rabu, 21 September 2011
MYRIAPODA
Ciri-ciri Myriopoda
Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada
Alat gerak pada kelompok hewan Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
Klasifikasi / Sistematika
Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu:
1. Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm
Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.
Tubuh agak gepeng,
terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipedes.
2. Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) / kaki seribu
Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap
Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiriatas kepala dan badan.
Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped).
Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
tunggal.
Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
yang telah membusuk.
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Habitat
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat.
Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
System Organ Myriapoda
System pernapasannya
berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas,
kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
System pencernaan
saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah.
Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I,
sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan.
System reproduksi
secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar
Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia.
Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan.
Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.
Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada
Alat gerak pada kelompok hewan Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
Klasifikasi / Sistematika
Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu:
1. Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm
Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.
Tubuh agak gepeng,
terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipedes.
2. Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) / kaki seribu
Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap
Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 - 100 segmen) terdiriatas kepala dan badan.
Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped).
Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
tunggal.
Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
yang telah membusuk.
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Habitat
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat.
Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
System Organ Myriapoda
System pernapasannya
berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas,
kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
System pencernaan
saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah.
Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I,
sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan.
System reproduksi
secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar
Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia.
Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan.
Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.
Selasa, 20 September 2011
Aanthal Trombosit
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit).
Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Agar dapat berfungsi dengan baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas (jumlah) dan kualitasnya. Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan normal jika jumlah trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi dan beragregasi juga bagus.
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.
Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk pemeriksaan hitung trombosit adalah darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit.
Metode langsung (Rees Ecker)
Hitung trombosit secara langsung menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop cahaya. Pada hitung trombosit cara Rees-Ecker, darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.
Metode fase-kontras
Pada hitung trombosit metode fase kontras, darah diencerkan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sehingga semua eritrosit dihemolisis. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop fase kontras. Sel-sel lekosit dan trombosit tampak bersinar dengan latar belakang gelap. Trombosit tampat bulat atau bulat telur dan berwarna biru muda/lila terang. Bila fokus dinaik-turunkan tampak perubahan yang bagus/kontras, mudah dibedakan dengan kotoran karena sifat refraktilnya. Kesalahan dengan metode ini sebesar 8 – 10%.
Metode fase kontras adalah pengitungan secara manual yang paling baik. Penyebab kesalahan yang utama pada cara ini, selain faktor teknis atau pengenceran yang tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya perlekatan trombosit atau agregasi.
Modifikasi metode fase-kontras dengan plasma darah
Metodenya sama seperti fase-kontras tetapi sebagai pengganti pengenceran dipakai plasma. Darah dibiarkan pada suhu kamar sampai tampak beberapa mm plasma. Selanjutnya plasma diencerkan dengan larutan pengencer dan dihitung trombosit dengan kamar hitung seperti pada metode fase-kontras.
Metode tidak langsung
Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih.
Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung eritrosit.
Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x 2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah (trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik. Korelasi dengan metode lain cukup erat.
Hitung Trombosit Otomatis
Penghitung sel otomatis mampu mengukur secara langsung hitung trombosit selain hitung lekosit dan hitung eritrosit. Sebagian besar alat menghitung trombosit dan eritrosit bersama-sama, namun keduanya dibedakan berdasarkan ukuran. Partikel yang lebih kecil dihitung sebagai trombosit dan partikel yang lebih besar dihitung sebagai eritrosit. Dengan alat ini, penghitungan dapat dilakukan terhadap lebih banyak trombosit. Teknik ini dapat mengalami kesalahan apabila jumlah lekosit lebih dari 100.000/mmk, apabila terjadi fragmentasi eritrosit yang berat, apabila cairan pengencer berisi partikel-partikel eksogen, apabila sampel sudah terlalu lama didiamkan sewaktu pemrosesan atau apabila trombosit saling melekat.
Masalah Klinis
* PENURUNAN JUMLAH : ITP, myeloma multiple, kanker (tulang, saluran gastrointestinal, otak), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), anemia aplastik, penyakit hati (sirosis, hepatitis aktif kronis), SLE, DIC, eklampsia, penyakit ginjal, demam rematik akut. Pengaruh obat : antibiotik (kloromisetin, streptomisin), sulfonamide, aspirin (salisilat), quinidin, quinine, asetazolamid (Diamox), amidopirin, diuretik tiazid, meprobamat (Equanil), fenilbutazon (Butazolidin), tolbutamid (Orinase), injeksi vaksin, agen kemoterapeutik.
*
PENINGKATAN JUMLAH : Polisitemia vera, trauma (fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma metastatic, embolisme pulmonary, dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis, latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin (adrenalin)
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
* Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit,
*
Pengaruh obat (lihat pengaruh obat),
*
Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah,
*
Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu,
*
Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan,
*
Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil :
o Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi.
o
Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit.
*
Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit
Bahan Bacaan :
1. Dacie, S.J.V. dan Lewis S.M., 1991, Practical Hematology, 7th ed., Longman Singapore Publishers Ptc. Ltd., Singapore.
2. Gandasoebrata, R., 1992, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung.
3. Koepke, J.A., 1991, Practical Laboratory Hematology, 1st ed., Churchill Livingstone, New York.
4. Laboratorium Patologi Klinik FK-UGM, 1995, Tuntunan Praktikum Hematologi, Bagian Patologi Klinik FK-UGM, Yogyakarta.
5. Oesman, Farida & R. Setiabudy, 1992, Fisiologi Hemostasis dan Fibrinolisis, dalam : Setiabudy, R. (ed.), 1992, Hemostasis dan Trombosis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
6. Ratnaningsih, T. dan Setyawati, 2003, Perbandingan Antara hitung Trombosit Metode Langsung dan Tidak Langsung Pada Trombositopenia, Berkala Kesehatan Klinik, Vol. IX, No. 1, Juni 2003, RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.
7. Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005, Pengaruh Konsentrasi Na2EDTA Terhadap Perubahan Parameter Hematologi, FK UGM, Yogyakarta.
8. Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, 2004, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta.
9. Widmann, Frances K., alih bahasa : S. Boedina Kresno dkk., 1992, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan ke-1, EGC, Jakarta, hlm. 117-132.
10. Kee, Joyce LeFever, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi 6, EGC, Jakarta.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit).
Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Agar dapat berfungsi dengan baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas (jumlah) dan kualitasnya. Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan normal jika jumlah trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi dan beragregasi juga bagus.
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.
Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk pemeriksaan hitung trombosit adalah darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit.
Metode langsung (Rees Ecker)
Hitung trombosit secara langsung menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop cahaya. Pada hitung trombosit cara Rees-Ecker, darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.
Metode fase-kontras
Pada hitung trombosit metode fase kontras, darah diencerkan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sehingga semua eritrosit dihemolisis. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop fase kontras. Sel-sel lekosit dan trombosit tampak bersinar dengan latar belakang gelap. Trombosit tampat bulat atau bulat telur dan berwarna biru muda/lila terang. Bila fokus dinaik-turunkan tampak perubahan yang bagus/kontras, mudah dibedakan dengan kotoran karena sifat refraktilnya. Kesalahan dengan metode ini sebesar 8 – 10%.
Metode fase kontras adalah pengitungan secara manual yang paling baik. Penyebab kesalahan yang utama pada cara ini, selain faktor teknis atau pengenceran yang tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya perlekatan trombosit atau agregasi.
Modifikasi metode fase-kontras dengan plasma darah
Metodenya sama seperti fase-kontras tetapi sebagai pengganti pengenceran dipakai plasma. Darah dibiarkan pada suhu kamar sampai tampak beberapa mm plasma. Selanjutnya plasma diencerkan dengan larutan pengencer dan dihitung trombosit dengan kamar hitung seperti pada metode fase-kontras.
Metode tidak langsung
Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih.
Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung eritrosit.
Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x 2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah (trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik. Korelasi dengan metode lain cukup erat.
Hitung Trombosit Otomatis
Penghitung sel otomatis mampu mengukur secara langsung hitung trombosit selain hitung lekosit dan hitung eritrosit. Sebagian besar alat menghitung trombosit dan eritrosit bersama-sama, namun keduanya dibedakan berdasarkan ukuran. Partikel yang lebih kecil dihitung sebagai trombosit dan partikel yang lebih besar dihitung sebagai eritrosit. Dengan alat ini, penghitungan dapat dilakukan terhadap lebih banyak trombosit. Teknik ini dapat mengalami kesalahan apabila jumlah lekosit lebih dari 100.000/mmk, apabila terjadi fragmentasi eritrosit yang berat, apabila cairan pengencer berisi partikel-partikel eksogen, apabila sampel sudah terlalu lama didiamkan sewaktu pemrosesan atau apabila trombosit saling melekat.
Masalah Klinis
* PENURUNAN JUMLAH : ITP, myeloma multiple, kanker (tulang, saluran gastrointestinal, otak), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), anemia aplastik, penyakit hati (sirosis, hepatitis aktif kronis), SLE, DIC, eklampsia, penyakit ginjal, demam rematik akut. Pengaruh obat : antibiotik (kloromisetin, streptomisin), sulfonamide, aspirin (salisilat), quinidin, quinine, asetazolamid (Diamox), amidopirin, diuretik tiazid, meprobamat (Equanil), fenilbutazon (Butazolidin), tolbutamid (Orinase), injeksi vaksin, agen kemoterapeutik.
*
PENINGKATAN JUMLAH : Polisitemia vera, trauma (fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma metastatic, embolisme pulmonary, dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis, latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin (adrenalin)
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
* Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit,
*
Pengaruh obat (lihat pengaruh obat),
*
Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah,
*
Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu,
*
Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan,
*
Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil :
o Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi.
o
Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit.
*
Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit
Bahan Bacaan :
1. Dacie, S.J.V. dan Lewis S.M., 1991, Practical Hematology, 7th ed., Longman Singapore Publishers Ptc. Ltd., Singapore.
2. Gandasoebrata, R., 1992, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung.
3. Koepke, J.A., 1991, Practical Laboratory Hematology, 1st ed., Churchill Livingstone, New York.
4. Laboratorium Patologi Klinik FK-UGM, 1995, Tuntunan Praktikum Hematologi, Bagian Patologi Klinik FK-UGM, Yogyakarta.
5. Oesman, Farida & R. Setiabudy, 1992, Fisiologi Hemostasis dan Fibrinolisis, dalam : Setiabudy, R. (ed.), 1992, Hemostasis dan Trombosis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
6. Ratnaningsih, T. dan Setyawati, 2003, Perbandingan Antara hitung Trombosit Metode Langsung dan Tidak Langsung Pada Trombositopenia, Berkala Kesehatan Klinik, Vol. IX, No. 1, Juni 2003, RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.
7. Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005, Pengaruh Konsentrasi Na2EDTA Terhadap Perubahan Parameter Hematologi, FK UGM, Yogyakarta.
8. Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, 2004, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta.
9. Widmann, Frances K., alih bahasa : S. Boedina Kresno dkk., 1992, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan ke-1, EGC, Jakarta, hlm. 117-132.
10. Kee, Joyce LeFever, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi 6, EGC, Jakarta.
Serial Dilution ( Pemeriksaan Angka Kuman )
Serial Dilution adalah pengenceran bertahap dari suatu zat dalam larutan.Pemeriksaan angka kuman terdapat dua metode, metode tuang dan metode sebaran / taburan. Metode tuang dengan prinsip kuman yang berada dalam sample dengan tingkat pengenceran tertentu dicampur secara merata dengan media universal pada suhu tertentu dan kuman yang berada dipermukaan akan tumbuh sebagai koloni, sedangkan prinsip pada metode sebaran adalah kuman yang berada dalam sample dengan tingkat pengenceran tertentu disebarkan secara merata dengan media universal yang akan tumbuh sebagai koloni kuman pada suhu dan inkubasi tertentu. Sampel yang diambil berupa makanan, minuman atau bahan cairan yang lain.
Adapun langkah kerjanya :
- Pembuatan pengenceran sample, pengenceran disini bertujuan untuk mendapatkan jumlah koloni yang ideal yaitu antara 30 sampai 300 koloni
- Persiapan media,
- Penanaman,
- penghitungan jumlah koloni
Keuntungan:
- dapat menghitung jumlah koloni dengan pngenceran tertinggi
- menggunakan kontrol sehinggA hasil lebih baik
- dapat digunakan untuk sampel yang padat maupun cair
- menggunakan pengenceran berulang sehingga lebih teliti
Kerugian
- memerlukan banyak media
- memerlukan banyak waktu
- kemungkinan terkontaminasi besar
Adapun langkah kerjanya :
- Pembuatan pengenceran sample, pengenceran disini bertujuan untuk mendapatkan jumlah koloni yang ideal yaitu antara 30 sampai 300 koloni
- Persiapan media,
- Penanaman,
- penghitungan jumlah koloni
Keuntungan:
- dapat menghitung jumlah koloni dengan pngenceran tertinggi
- menggunakan kontrol sehinggA hasil lebih baik
- dapat digunakan untuk sampel yang padat maupun cair
- menggunakan pengenceran berulang sehingga lebih teliti
Kerugian
- memerlukan banyak media
- memerlukan banyak waktu
- kemungkinan terkontaminasi besar
Selasa, 14 Juni 2011
HDD WD Caviar Green SATA 1TB
Informasi Produk
--------------------------------------------------------------------------------
HDD PC keluaran Western Digital (WD) dengan koneksi Serial-ATA (SATA), memiliki cache 64MB menawarkan kinerja dan performa tinggi dari sebuah Hard Disk yang berkualitas tinggi. HDD kapasitas super 1TB (Terabyte) berisi piringan solid yang berputar dengan kecepatan 7200RPM ini cocok untuk keperluan penyimpanan data-data penting atau sebagai tambahan ruang penyimpanan data kedua (secondary) Anda.
No Produk : 121015
Berat Pengiriman : 1 kg
Harga : Rp. 918.225
64 MB cache for faster performance, Quiet n Cool Technology, Support 3 Gb/s transfer rates, IntelliPower & IntelliSeek, Reduced Power Consumption, NoTouch Ramp Load Technology, Perpendicular Magnetic Recording (PMR), Low Power Spin-Up, Perfect for External Drives, Helps enable eco-friendly PCs.
Interface SATA 3.0 Gb/s (Max)
Cache 64 MBytes
Capacity 1 TB
Guaranteed Sectors 1,953,525,168
Spindle Speed 7200 RPM
Dimension (WHD) 145.8(D) x 101.6(W) x 25.6(H) mm
Weight 590 gram
Alnect Care Warranty 30 Hari
Standard Warranty 90 Hari (3 Bulan)
Manufacturer website http://www.wdc.com/
--------------------------------------------------------------------------------
HDD PC keluaran Western Digital (WD) dengan koneksi Serial-ATA (SATA), memiliki cache 64MB menawarkan kinerja dan performa tinggi dari sebuah Hard Disk yang berkualitas tinggi. HDD kapasitas super 1TB (Terabyte) berisi piringan solid yang berputar dengan kecepatan 7200RPM ini cocok untuk keperluan penyimpanan data-data penting atau sebagai tambahan ruang penyimpanan data kedua (secondary) Anda.
No Produk : 121015
Berat Pengiriman : 1 kg
Harga : Rp. 918.225
64 MB cache for faster performance, Quiet n Cool Technology, Support 3 Gb/s transfer rates, IntelliPower & IntelliSeek, Reduced Power Consumption, NoTouch Ramp Load Technology, Perpendicular Magnetic Recording (PMR), Low Power Spin-Up, Perfect for External Drives, Helps enable eco-friendly PCs.
Interface SATA 3.0 Gb/s (Max)
Cache 64 MBytes
Capacity 1 TB
Guaranteed Sectors 1,953,525,168
Spindle Speed 7200 RPM
Dimension (WHD) 145.8(D) x 101.6(W) x 25.6(H) mm
Weight 590 gram
Alnect Care Warranty 30 Hari
Standard Warranty 90 Hari (3 Bulan)
Manufacturer website http://www.wdc.com/
Hardisk Sata 1tb
Barracuda 7200.11 SATA 3Gb / s Hard Drive 1-TB
Menggabungkan komponen terbukti, teknologi state-of-the-art dan keahlian di bidang manufaktur volume, Seagate ® Barracuda ® 7200.11 drive-generasi 11 dari keluarga ini memenangkan penghargaan drive desktop keras memberikan 1 TB berkinerja tinggi, ramah lingkungan digital penyimpanan. Dirancang dengan akustik industri terkemuka dan tingkat daya, dan pemenang penghargaan Seagate teknologi PMR, Barracuda 7200.11 drive menawarkan kombinasi yang ideal teknologi kelas dunia dan biaya total kepemilikan terendah.
Menggabungkan komponen terbukti, teknologi state-of-the-art dan keahlian di bidang manufaktur volume, Seagate ® Barracuda ® 7200.11 drive-generasi 11 dari keluarga ini memenangkan penghargaan drive desktop keras memberikan 1 TB berkinerja tinggi, ramah lingkungan digital penyimpanan. Dirancang dengan akustik industri terkemuka dan tingkat daya, dan pemenang penghargaan Seagate teknologi PMR, Barracuda 7200.11 drive menawarkan kombinasi yang ideal teknologi kelas dunia dan biaya total kepemilikan terendah.
Kapasitas * 1TB Interface * SATA 3Gb / s Cache * 32MB Spin Speed (RPM) * 7200 Model ST31000340AS SATA 3Gb / s 32MB 1TB 7200 Dimana dapat membeli barakuda 3.5 kit internal |
Best-Fit Applications
* Gamer PC
* Mainstream PC
* Desktop RAID
* USB / FireWire / eSATA penyimpanan eksternal pribadi
Seagate memiliki rekam jejak yang terbukti konsisten menghasilkan produk yang dapat diandalkan dalam volume, dan baru Barracuda 7200.11 keluarga tidak terkecuali. Dirancang dengan hingga empat piring-piring dan teknologi generasi kedua rekaman hanya tegak lurus dalam industri, Barracuda 7200.11 drive menawarkan keseimbangan yang ideal teknologi kelas dunia dan nilai, menyediakan pelanggan dengan solusi optimal secara keseluruhan. Kapasitas, keandalan dan kinerja drive ini menjamin ketahanan konten digital untuk tahun-tahun mendatang.
Fitur Utama dan Manfaat
* Memberikan industri tertinggi kapasitas sampai dengan 1,5 TB penyimpanan (juga 1 TB dan 750, 640, 500, 320 dan 160 GB)
* Kapal dengan paling dapat diandalkan dan terbukti rekaman magnetik industri tegak lurus (PMR) teknologi
* Memberikan performa tinggi
o Sampai dengan 120 MB / rate data berkelanjutan
o 32-MB dan 16-MB buffer cache (8 MB 160 GB)
* Ramah lingkungan
o Membutuhkan sampai dengan daya 43 persen lebih sedikit selama menganggur daripada produk sebelumnya, memungkinkan pelanggan untuk membangun sistem low-power
o Memenuhi persyaratan yang ketat RoHS lingkungan
* Memanfaatkan terbaik kombinasi teknologi (areal density, PMR) dan komponen terbukti untuk ketersediaan volume
Seagate Barracuda 7200.11 Drive-Pilihan Eco-Friendly
Seagate Barracuda 7200.11 drive memberikan hingga 43 persen penghematan energi melalui desktop generasi sebelumnya tanpa mengorbankan tingkat energi dan sistem kinerja, memberikan pelanggan kemampuan untuk memproduksi sistem PC ramah lingkungan dan sistem penyimpanan eksternal yang memenuhi kebutuhan energi-tabungan.
Seagate hard drive telah lama diproduksi dengan lingkungan dalam pikiran, dan tidak hanya dengan konsumsi daya yang rendah. Seperti semua drive Seagate lain, Barracuda 7200.11 keluarga produk sesuai dengan Pembatasan Zat Berbahaya (RoHS) Directive-peraturan yang membatasi penggunaan bahan berbahaya dalam barang elektronik. Seagate juga merasa bangga dalam melaksanakan berbagai pembatasan bahan sukarela untuk kebaikan lingkungan.
Seagate berkomitmen untuk meminimalkan dampak dari produk dan operasi kami pada lingkungan, dan menghasilkan energi yang efisien, hard drive RoHS-compliant adalah salah satu elemen dari komitmen tersebut. Fasilitas kami dioperasikan untuk menjadi energi efisien dan mengurangi jejak karbon kita. Sebagai contoh, Seagate telah menerapkan langkah-langkah efisiensi produksi, seperti menggantikan atau merenovasi peralatan kurang efisien, mengakibatkan 20 persen peningkatan efisiensi produksi pada basis per-hard-drive. Hanya dalam waktu enam bulan ini menyampaikan simpanan 158.930.000 kWh, atau energi yang cukup untuk kekuatan hampir 15.000 rumah AS selama satu tahun. Seagate juga telah menyebarkan minimisasi limbah agresif dan program daur ulang di fasilitas di seluruh dunia.
Seagate karyawan terlibat penuh dalam lingkungan ini komitmen dan berpartisipasi dalam banyak cara, dari hard drive berinovasi ramah lingkungan, menanam pohon di fasilitas perusahaan dan mengidentifikasi perbaikan manufaktur ramah lingkungan untuk mobil-penyatuan dan telecommuting.
Dengan Seagate Barracuda 7200.11 drive, pelanggan kami dapat memiliki yang terbaik dari kedua drive kinerja dunia-top keras dan kepuasan mengetahui bahwa mereka menggunakan drive berkapasitas tinggi dengan tapak-eko sangat kecil.
* Gamer PC
* Mainstream PC
* Desktop RAID
* USB / FireWire / eSATA penyimpanan eksternal pribadi
Seagate memiliki rekam jejak yang terbukti konsisten menghasilkan produk yang dapat diandalkan dalam volume, dan baru Barracuda 7200.11 keluarga tidak terkecuali. Dirancang dengan hingga empat piring-piring dan teknologi generasi kedua rekaman hanya tegak lurus dalam industri, Barracuda 7200.11 drive menawarkan keseimbangan yang ideal teknologi kelas dunia dan nilai, menyediakan pelanggan dengan solusi optimal secara keseluruhan. Kapasitas, keandalan dan kinerja drive ini menjamin ketahanan konten digital untuk tahun-tahun mendatang.
Fitur Utama dan Manfaat
* Memberikan industri tertinggi kapasitas sampai dengan 1,5 TB penyimpanan (juga 1 TB dan 750, 640, 500, 320 dan 160 GB)
* Kapal dengan paling dapat diandalkan dan terbukti rekaman magnetik industri tegak lurus (PMR) teknologi
* Memberikan performa tinggi
o Sampai dengan 120 MB / rate data berkelanjutan
o 32-MB dan 16-MB buffer cache (8 MB 160 GB)
* Ramah lingkungan
o Membutuhkan sampai dengan daya 43 persen lebih sedikit selama menganggur daripada produk sebelumnya, memungkinkan pelanggan untuk membangun sistem low-power
o Memenuhi persyaratan yang ketat RoHS lingkungan
* Memanfaatkan terbaik kombinasi teknologi (areal density, PMR) dan komponen terbukti untuk ketersediaan volume
Seagate Barracuda 7200.11 Drive-Pilihan Eco-Friendly
Seagate Barracuda 7200.11 drive memberikan hingga 43 persen penghematan energi melalui desktop generasi sebelumnya tanpa mengorbankan tingkat energi dan sistem kinerja, memberikan pelanggan kemampuan untuk memproduksi sistem PC ramah lingkungan dan sistem penyimpanan eksternal yang memenuhi kebutuhan energi-tabungan.
Seagate hard drive telah lama diproduksi dengan lingkungan dalam pikiran, dan tidak hanya dengan konsumsi daya yang rendah. Seperti semua drive Seagate lain, Barracuda 7200.11 keluarga produk sesuai dengan Pembatasan Zat Berbahaya (RoHS) Directive-peraturan yang membatasi penggunaan bahan berbahaya dalam barang elektronik. Seagate juga merasa bangga dalam melaksanakan berbagai pembatasan bahan sukarela untuk kebaikan lingkungan.
Seagate berkomitmen untuk meminimalkan dampak dari produk dan operasi kami pada lingkungan, dan menghasilkan energi yang efisien, hard drive RoHS-compliant adalah salah satu elemen dari komitmen tersebut. Fasilitas kami dioperasikan untuk menjadi energi efisien dan mengurangi jejak karbon kita. Sebagai contoh, Seagate telah menerapkan langkah-langkah efisiensi produksi, seperti menggantikan atau merenovasi peralatan kurang efisien, mengakibatkan 20 persen peningkatan efisiensi produksi pada basis per-hard-drive. Hanya dalam waktu enam bulan ini menyampaikan simpanan 158.930.000 kWh, atau energi yang cukup untuk kekuatan hampir 15.000 rumah AS selama satu tahun. Seagate juga telah menyebarkan minimisasi limbah agresif dan program daur ulang di fasilitas di seluruh dunia.
Seagate karyawan terlibat penuh dalam lingkungan ini komitmen dan berpartisipasi dalam banyak cara, dari hard drive berinovasi ramah lingkungan, menanam pohon di fasilitas perusahaan dan mengidentifikasi perbaikan manufaktur ramah lingkungan untuk mobil-penyatuan dan telecommuting.
Dengan Seagate Barracuda 7200.11 drive, pelanggan kami dapat memiliki yang terbaik dari kedua drive kinerja dunia-top keras dan kepuasan mengetahui bahwa mereka menggunakan drive berkapasitas tinggi dengan tapak-eko sangat kecil.
Cara Membuat Efek Bintang Jatuh Pada Blog
Efek Kursor Bintang Berjatuhan di BLOG
Anda Bosan dengan gaya dan tampilan di Blog???
Ini ada cara untuk mempercantik Blog dengan Efek Kursor Bintang Berjatuhan. Cara kerjanya Simpel dan Pasti menarik dech pokoknya, nantinya setiap kursor pada Blog anda digerakan/dipindahkan efek bintang berjatuhan akan tampil. Oke dech langsung ajah, langsung ajah dipraktekkan dari pada banyak ngerocos nte bosinin lagi, hehehe....
Oke Cuy, berikut caranya :
1. Login ke Blogger dan masuk ke Dasbor
2. Klik Rancangan/Tata Letak
3. Klik Elemen Laman
4. Klik Tambah Gadget dan pilih HTML/JavaScrit
5. Kemudian Copy Paste Script berikut kedalamnya :
Pilih salah satu, dan sesuaikan dengan warna yang anda sukai:
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/red_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/yellow_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/green_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/blue_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/black_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://h1.ripway.com/imtikhan/white_star.js" type="text/javascript"></script>
6. Terakhir jangan lupa simpan Cuy...(Oh yah lupa, Elemen HTML yang udah anda buat silahkan taruh sesui keinginan anda.
Mohon maaf bila ada kegagalan pada kode di atas. Apabila Code di atas tidak memberikan Efek / Gagal, silahkan ganti dengan Code di bawah :
Blog Ini sedang menggunakan Code di bawah dan BERHASIL.
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/red_star.js" type="text/javascript"></script>Sekarang Lihat Hasilnya
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/yellow_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/green_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/blue_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/black_star.js" type="text/javascript"></script>
<script src="http://imtikhan.googlecode.com/files/white_star.js" type="text/javascript"></script>
Sabtu, 04 Juni 2011
Protozoa Usus
Entamoeba hystolitica
Protozoa intestinal / usus
- biasa ditemukan dalam usus besar
Daerah penyebaran :
- keadaan lingkungan jelek
- penduduk tidak memeperhatikan kebersihan makanan / minuman
- banyak lalat / kecoa sebagai vector mekanik.
Sifatnya pathogen:
- menimbulkan penyakit amubiasis disentri
- gejala utama diare disertai darah dan lendir, entamoeba merusak mucosa usus sehingga terjadi pendarahan.
- Menyerang segala umur
- Banyak diderita penduduk pada keadaan sos-ekonomi rendah
- Biasa terjadi pada perubahan musim.
Morfologi (bentuk trofozoit & kista)
Bentuk Trofozoit
- Bentuk trofozoit mempunyai ciri-ciri sbb:
1. bentuknya tidak teratur
2. bagian dalam : endoplasma , bagian luar : ektoplasma
3. bergerak aktif dengan ektoplasma, pseudopodia (kaki palsu) berasal dari ektoplasma
4. segera mati bila berada di luar hospes, karena tidak mempunyai satu buah inti.
5. di dalam endoplasma : eritrosit ( saat merusak mukosa usus ), leukosit dan sisa jaringan
6. ukuran 20-30 mikron
7. melukai mukosa colon, diare darah
Bentuk Kistao bentuk kista mempunyai ciri-ciri sb:
1. bentuknya bulat
2. mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes oleh karena dapat mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat kimia, suhu )
3. mencemari lingkungan
4. ada tiga macam bentuk kista
§ kista berinti satu : vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
§ kista berinti dua : vakuola glikogen dan benda kromatoid
§ kista berinti empat : bentuk infektif ( mencemari makanan dan bila dimakan akan berubah menjadi tropozoit)
5. ukuran 6-15 mikron
Lingkaran hidup
þ Hospes definitive : manusia
þ Hospes antara : lalat / kecoa sebagai vector makanik, bentuk kista menempel pada luar tubuhnya.
þ Habitat : colon
þ Bentuk infektif : kista berinti empat
þ Cara infeksi : melalui makanan / minuman terkontaminasi
Gejala klinis
þ Bentuk tropozoit merusak / melukai mukosa colon sehingga menyebabkan diare disertai dengan darah dan lendir
þ Bentuk tropozoit ikut aliran darah sampai ke hepar mnyebabkan abses hepar dan hepatomegali
Bentuk kista mempunyai arti penting dalam epidemiologi oleh karena dapat menular ke orang lain
þ Penderita + kista karier ( sumber penularan)
Diagnosis
þ Memeriksa feses penderita
Pengobatan
þ Metronidazol, nama umum : flagil selama 5 hari
Pencegahan
þ Mengobati sumber infeksi
þ Memperbaiki lingkungan
þ Menjaga kebersihan makanan / minuman agar tidak terkontaminasi kista
þ Mengurangi populasi lalat / kecoa
Entamoeba coly
(protozoa usus)
Daerah Penyebaran :
ü Keadaan lingkungan jelek
ü Banyak lalat / kecoa
ü Tidak memperhatikan kebersihan makanan/ minuman
Sifat :
ü Non pathogen
ü Tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia
ü Bentuknya hampir sama dengan Entamoeba histolitica
ü Termasuk pseudopodia : bergerak aktif dengan kaki palsu yang berasal dari ektoplasma.
Morfologi :
ü Bentuk tropozoit :
1. bentuknya tidak teratur
2. bagian dalam endoplasma, bagian luar ektoplasma
3. bergerak aktif : lebih lambat daripada Entamoeba histolitica
4. bergerak aktif dengan ektoplasma: pseudopoda ( kakai palsu ) berasal dari ektoplasma
5. segera mati bila berada di luar hospes, karena tidak mempunyai dinding
6. memperbanyak diri dengan pembelahan biner
7. mempunyai satu buah inti
8. di dalam endoplasma terdapat bacteria
9. ukuran 20-40 mikron
10. tidak merusak colon
ü bentuk kista :
- bentuknya bulat
- mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes karenanya dapat mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat kimia, suhu)
- ada 4 macam bentuk kista :
a. kista berinti satu : vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
b. kista berinti dua : vakuola glikogen dan benda kromatoid
c. kista berinti empat : vakuola glikogen dan benda kromatid
d. kista berinti delapan : stadium infektif
4. di luar hospes dapat hidup lebih lama karena mempunyai dinding sehingga dapat mempertahankan diri dari pengaruh luar.
5. mencemari lingkungan, ukuran 15 – 20 mikron
lingkaran Hidup
ü Hospes definitive : manusia
ü Hospes antara : lalat / kecoa sebagai vector mekanik bentuk infektif menempal pada bagian luar tubuhnya.
ü Habitat : usus besar / colon
ü Bentuk infektif : kista berinti delapan
ü Cara infeksi : melalui makanan / minuman terkontaminasi
Giardia lamblia
Daerah Penyebaran :
" Keadaan lingkungan jelek
" Banyak lalat / kecoa
" Tidak memperhatikan kebersihan makanan / minuman
Sifat:
" Pathogen
" Menimbulakn penyakit giardiasis dengan gejala utama diare lemak / steatorhea
" Bergerak dengan flagella sehingga termasuk flagelata
" Biasa diderita pada anak-anak
Morfologi
" Bentuk tropozoit :
1. bentukya seperti raket, bagian anterior bulat, posterior runcing
2. bagian dorsal cembung, bagian ventral cekung
3. berinti dua buah
4. bagian ventral anterior mempunyai alat hisap / sucking disc yang berguna untuk menempel pada mukosa usus
5. bergerak aktif dengan flagella yang berasal dari ektoplasma
6. mempunyai aksostil
7. memperbanyak diri dengan belah pasang longitudinal
8. di luar hospes tidak dapat hidup lama dan segera mati
9. ukuran 7 x 10 mikron
® kista memiliki sifat –sifat :
1. bentuk oval
2. mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma
3. dapat hidup lama di luar hospes dan mencemari lingkungan
4. mempunyai 4 buah inti
5. di dalam ektoplasma terdapat aksostil dan sisa flagella
6. sifatnya infektif : jika masuk ke dalam hospes segera berubah menjadi tropozoit
7. penderita yang di dalam tubuhnya terdapat kista disebut karier dan merupakan sumber penularan
Lingkaran Hidup
ü hospes definitive : manusia
ü hospes antara : lalat dan kecoa yang berperan sebagai vector mekanik
ü habitat : duodenum
ü bentuk infektif : kista
ü cara infeksi : melalui makanan / minuman yang terkontaminasi
Gejala Klinis
ü disebabkan bentuk trofozoit
ü tropozoit melekat pada mukosa usus dengan alat hisap sehingga absorbsi lemak terganggu, terjdi diare lemak
ü bentuk kista tidak menimbulkan gejala kliinis tetapimempunyai arti penting epidemiologi sebagai sumber penularan
Diagnosis
ü memeriksa feces penderita : langsung / tidak langsung
ü aspirasi cairan duodenum untuk melihat bentuk tropozoit
Pengobatan
ü metonidazol (flagyl)
Pencegahan
ü mengobati sumber innfeksi
ü memperbaiki lingkungan
ü menjaga kebersihan makanan /minuman agar tidak terkontaminasi kista
ü menurunkan populasi vektor lalat / kecoa
Sebenarnya Protozoa usus masih ada satu lagi yaitu Balantidium Coli, namun karena keterbatasan sang pembuat belum bisa dicantumkan mungkin lain kali akan dicantumkan. Semoga Bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)