Cacing Nematoda Usus
- Ascaris lumbricoides
nama populer : roundworm, cacing gelang,cacing bulat
Nama Penyakit | Askariasis |
Hospes | Manusia |
Distribusi geografik | Kosmopolit |
Morfologi Cacing Dewasa | - Bentuk silindris
- Kepala & ekor lancip
- Kutikula bergaris-garis melintang
- Mulut mempunyai 3 buah bibir, 1 dorsal-2 papil peraba, 2 ventrolateral 1 papil peraba
- ♂ : panjang 15-31 cm, diameter 2-4 mm,ekor melingkar, memiliki 2 spikula
- ♀ : panjang 22-35cm, diameter 3-6mm,ekor lurus, pada 1/3 bagian anterior memiliki cincin kopulasi, uterus 2/3 posterior
|
Telur | - cacing betina mengandung ±27 juta telur dan mampu bertelur ±200.000 butir tiap harinya.
- Berdasarkan jumlah lapisannya, terdapat 2 jenis telur:
- Telur corticated : memiliki 3 lapisan, dari luar ke dalam :albumin,hyaline, vitteline
- Telur decorticated : memiliki 2 lapisan, karena lapisan albumin terlepas
- Telur fertile : ukuran ±60x45 mikron,oval,dinding tebal, corticated atau decorticated ,berisi embrio
- Telur infertile : ukuran ±90x40 mikron, bentuk bulat lonjong atau tidak teratur, corticated atau decorticated, dalamnya bergranula
- Telur fertile berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu 3 minggu
- Telur berkembang baik pada tanah liat, kelembaban tinggi, dan suhu antara 250-300
|
Larva | - Larva bentuk infektif menetas di usus halus
- Larva memasuki siklus paru sebelum menetap di usus halus
|
Patologi Klinis | - Larva dapat menyebabkan sindrom Loeffler , bronkopneumonia
- Cacing dewasa menyebabkan gangguan ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi
- Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi
- Cacing dewasa dapat menyebabkan ileus obstruktif
- Infeksi ektopik ( infeksi di tempat tidak biasa, seperti apendiks,peritoneum,saluran empedu,trakea)
|
Diagnosis | - Ada telur dalam tinja
- Cacing dewasa keluar dari mulut, hidung, atau tinja
|
Terapi | - Piperazin sitrat,pirantel pamoat,mebendazol, dan albendazol
|
foto dan siklus hidup ascaris lumricoides
2. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale
Spesies Necator americanus dan Ancylostoma duodenale
Nama populer : cacing tambang, hookworm, new world hookworm (Necator americanus), old world hookworm (Ancylostoma duodenale)
Nama penyakit | Ankilostomiasis dan nekatoriasis |
Hospes | Manusia |
Distribusi geografik | Kosmopolit |
Morfologi cacing dewasa | Ancylostoma duodenale - Bentuk menyerupai huruf C
- Dimulutnya terdapat 2 pasang gigi ventral, 1 pasang gigi dorsal semilunar
- ♂ : panjang 1,0-1,3 cm, diameter ±0,6 mm,memiliki bursa kopulatriks, 2 buah spikula yang sejajar
- ♀ : panjang 0,8-1,1 cm, diameter ±0,45 mm,ekor runcing
- Warna putih kecoklatan atau agak merah muda
Necator americanus - Bentuk menyerupai huruf S
- Dimulutnya terdapat 2 pasang gigi semilunar (ventral dan dorsal) , terdapat benda kitin
- ♂ : panjang 1,0-1,3 cm, diameter ±0,6 mm,memiliki bursa kopulatriks, 2 buah spikula yang menyatu
- ♀ : panjang 0,8-1,1 cm, diameter ±0,45 mm,ekor runcing
- Warna putih kecoklatan atau agak merah muda
|
Telur | - Necator amricanus bertelur 9000 butir per hari
- Ancylostoma duodenale bertelur 10000 buitr per hari
- Ukuran ±70x 45 mikron
- bulat lonjong
- dinding tipis
- kedua kutub mendatar
- didalamnya terdapat 2-8 sel
- Telur berkembang baik pada tanah gembur (pasir,humus) dengan suhu optimum untuk N. americanus 280-320, sedangkan untuk A.duodenale lebih rendah (230-250).
- Telur menetas dalam waktu 1-1,5 hari
|
Larva | - Telur menetas menjadi larva rabditiform
- Dalam waktu 3 hari larva rabditiform tumbuh menjadi larva filariform
- Larva rabditiform panjangnya ±250 mikron, rongga mulut panjang dan sempit, esophagus dengan 2 bulbus dan menempati 1/3 panjang badan bagian anterior.
- Larva filariform panjangnya ±500 mikron, ruang mulut tertutup, esophagus menempati 1/ 4 panjang badan anterior.
- Larva flariform merupakan bentuk yang infektif, dapat hidup 7-8 minggu di tanah, dan masuk ke tubuh manusia melalui kulit
- Larva memiliki siklus paru
|
Patologi Klinis | - Stadium larva : “ground itch” berupa bintik merah dan gatal, pada siklus paru dapat menyebabkan pneumonia
- Stadium dewasa : anemia hipokrom mikrositer dan eosinofilia
|
Diagnosis | Telur dan larva dan tinja |
Terapi | Mebendazol, pirantel pamoat, dan tetramisol |
siklus hidup cacing tambang
3. Trichuris Trichiura
Klasifikasi ilmiah :
Nama populer : cacing cambuk, whipworm
Nama penyakit | Trikuriasis |
Hospes | Manusia |
Distribusi geografik | Kosmopolit, terutama di daerah panas dan lembab |
Morfologi cacing dewasa | - Bentuk menyerupai cambuk dan gagangnya
- ♂ : panjang ± 4cm, 3/5 bagian anterior halus sperti cambuk,2/5 bagian posterior gemuk,bagian ekor melingkar dengan sebuah spikulum
- ♀ : panjang ±5cm, 3/5 bagian anterior halus seperti cambuk, 2/5 bagian posterior gemuk, ekor lurus berujung tumpul
|
Telur | - Betina bertelur 3000-10.000 buitr per hari
- Ukuran 50-54x 32 mikron
- Berbentuk seperti tempayan dengan kedua ujung (operculum) menonjol
- dinding tebal
- kulit telur bagian luar berwarna kekuningan, dan bagian dalam jernih
- Telur berkembang baik pada tanah liat,tempat lembabdan teduh dengan suhu optimum kira-kira 300
- Telur matang dalam waktu 3-6 minggu
|
Larva | Tidak memiliki siklus paru, langsung masuk ke daerah kolon |
Patologi Klinis | - Infeksi ringan tidak menyebabkan gejala klinis yang khas
- Infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus rekti, apendisitis, anemia berat, akit perut,mual, dan muntah
|
Diagnosis | Telur dalam tinja |
Terapi | Mebendazol, oksantel pamoat |
siklus hidup T.trichiura
4. Strongyloides stercoralis
Klasifikasi ilmiah :
Nama populer : cacing benang, threadworm
Nama penyakit | Strongiloidiasis |
Hospes | Manusia |
Distribusi geografik | Terutama terdapat di daerah tropic dan subtropik, sedangkan didaerah yang dingin jarang ditemukan |
Morfologi cacing dewasa | - Terdapat 2 macam bentuk :
- Bentuk parasit
- Bentuk bebas (non parasit)
- hanya ♀ hidup sebagai parasit : panjang ±2 mm,filiform, halus, tidak berwarna
- cacing dewasa bentuk bebas ♂ : panjang 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, ekor melingkar dengan spikulum
- cacing dewasa bentuk bebas ♀ : panjang 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, ekor lurus
|
Telur | - Betina bentuk parasit bertelur dengan cara parthenogenesis
- Generasi rabditiform
- Telur dalam uterus 30-40 butir (±70x40 mikro meter)
- Menetas menjadi larva rabditiform
- Generasi filariform
- Telur dalam uterus ±50x40 mikro meter
- Dibebaskan beberapa butir/hari
- Menetas menjadi larva rabditiform dalam jarinagn mukosa
- Telur berkembang baik pada tanah gembur, berpasir, dan humus
|
Larva | - Larva rabditiform
- Panjang ±225 mikron
- Ruang mulut terbuka, pendek, dan lebar
- Esophagus dengan 2 bulbus
- Ekor runcing
- Larva filariform
- Panjang ±700 mikron
- langsing,tanpa sarung
- ruang mulut tertutup
- esophagus menempati ½ panjang badan
- bagian ekor berujung tumpul berlekuk
- Larva rabditiform dapat menjadi bentuk filariform jika kondisi sekitar tidak menguntungkan. Larva ini akan menembus kulit untuk memulai siklus paru. Siklus kehidupan ini disebut siklus langsung
- Larva rabditiform dapat menjadi bentuk dewasa bebas bila kondisi sekitar menguntunkan. Siklus ini disebut siklus tidak langsung
|
Patologi Klinis | - Stadium larva :
- Kulit :cutaneus larva migrans
- Paru-paru : pneumonitis,bronkopneumonia
- Stadium dewasa : hiperinfeksi,autoinfeksi,hipereosinofilia, hepatitis,ileus paralitik
|
Diagnosis | larva dalam tinja, biakan, atau aspirasi duodenum |
Terapi | Tiabendazol,pirvinium pamoat |
siklus hidup S.stercorales
5. Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis)
Spesies : Enterobius vermicularis
Nama popular :cacing kremi,cacing peniti, cacing benang, pinworm
Nama Penyakit | Oksiuriasis atau enterobiasis |
Hospes | Manusia |
Distribusi geografik | Kosmopolit , lebih banyak di daerah dingin daripada panas |
Morfologi Cacing Dewasa | - Kutikula bergaris-garis melintang
- Mempunyai chepalic alae
- ♂ : panjang 2-5mm,ekor melengkung, memiliki sebuah spikula
- ♀ : panjang ±10 mm,ekor runcing
|
Telur | - cacing betina gravid mengandung 11.000-15.000 telur dan bermigrasi dari kolon ke daerah perianal untuk bertelur
- Telur berukuran ±55x25 mikron,lonjong asimetris,dinding tebal
- Telur jarang dijumpai di feses
- Dapat masuk ke hospes melalui tangan yang terkontaminasi, debu, retroinfeksi
|
Patologi Klinis | Priritus ani terutama pada malam hati, gejala intestinal biasanya ringan, peradngan pada vagina atau tuba fallopi |
Diagnosis | Adanya telur dan cacing dewasa. Telur cacing dapat diambil dengan “anal swab”
|
Terapi | - Piperazin sitrat,pirvinium pamoat,mebendazol, dan tiabendazol
|
siklus hidup E.vermicularis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar