Motilitas merupakan salah satu ciri penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya alat motor cambuk yang disebut flagela sehingga sel bakteri dapat berenang di dalam lingkungan air. Motilitas sebagian besar jenis bakteri motil pada suhu relatif rendah 15-25 C dan mungkin tidak motil pada suhu 37 C. Namun suatu resiko tersendiri bagi organisme berukuran kecil untuk menerima kenyataan bahwa dengan ukurannya tersebut sel bakteri dapat dipengaruhi oleh aktivitas molekul air/pelarut disekitarnya yang dinamakan Brownian movement. Gerak brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah tak beraturan, gerakan ini disebabkan oleh molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid yang saling berbenturan. Gerakan acak molekul air ini dapat membuat sel bakteri bergoyang-goyang cepat atau lebih tepatnya bergetar tak beraturan sehingga bagi mata yang awas akan terlihat motil. Sel yang terpengaruh gerak brown dapat diamati pada perbesaran 1000X dengan mikroskop cahaya, tentunya dengan preparat ulas sederhana dari media kaldu atau koloni yang dicampur air, dapat juga dengan metode hanging drop preparation.
Pengetahuan tentang gerak brown pada bakteri saya dapatkan secara tidak sengaja. Preparat ulas yang disiapkan jelas berisi Bacillus sp. yang diambil dari koloni tunggal yang besar. Pada perbesaran wajib minyak imersi tampak batang bergandeng dengan endospora yang berada di dalam sel atau di luar sel. Endospora sudah jelas dengan tanpa pewarnaan khusus karena cukup refraktil dan saya yakin itu. Kebetulan jenis ini non-motil. Semua uji mengerucutkan kepada spesies yang sudah pasti dan dengan karakteristik non-motil. Namun cukup mengejutkan bahwa setelah diamati, bulatan dan batangan itu bergerak-gerak (bergetar). Tidak mungkin endospora berflagel. Kalaupun itu benar adanya maka hal pertama yang dipikirkan adalah terkontaminasi sel cocci dan semuanya jadi sia-sia. Setelah dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya ada suatu pernyataan bahwa gerak brown dapat terjadi pada sel bakteri.
Sel yang bergerak dengan dorongan flagel baik peritrichous, monotrichous atau tipe lain akan bergerak lebih aktif bila dibandingkan dengan sekedar dibombardir oleh molekul air. Jika suatu sel tersebut motil, maka akan menciptakan jalur gerak tak beraturan sendiri pada saat run (berenang). Namun untuk gerak brown sel tampak pasif dan seperti bergetar sendiri, mirip pada saat Anda menggetarkan batang pensil dengan memutarkan pergelangan tangan. Lalu apa bedanya dengan thumbling ?. Run pada bakteri motil kira-kira membutuhkan 1-2 detik sedangkan thumbling 0,1-0,2 detik. Jadi tidak mungkin bakteri motil thumbling terus-terusan. Lalu bagaimana jika terdapat sel dengan motilitas lemah? Untuk memastikannya lakukan uji motilitas dengan stab pada media agar tegak atau kalau tidak gunakan kontrol bakteri yang benar-benar diketahui motilitasnya seperti Pseudomonas sp. (motilitas +) atau Staphylococcus sp.(.motilitas -). Lalu bagaimana bila kontrol yang dipakai memiliki karakteristik sebagian (16-84%) strain motil dan sebagian non-motil seperti E. coli.
Pradhika, E.I. 2009
Sumber pikiran dan bacaan:
Barrow, G.I. and R.K.A. Feltham. 1993. Cowan and Steel’s, Manual for the Identification of Medical Bacteria. Cambridge University Press, New York.
Kaiser, Gary. E.. 2004. Microbiology Laboratory Manual. Catonsville Campus of The Community College of Baltimore County. http://www.cat.cc.md.us
Harley, J. P. and L. M. Prescott. 2002. Laboratory Excercises in Microbiology, fifth edition. McGraw-Hill Publishers. http://www.mhhe.com/prescott5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar