Kamis, 19 Mei 2011

Pseudomonas aeruginosa


Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif aerob obligat, berkapsul, mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar 0,5-1,0 µm. Bakteri ini tidak menghasilkan spora dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Pada uji biokimia, bakteri ini menghasilkan hasil negatif pada uji [[[indol]], Merah Metil, dan Voges-Proskauer. Bakteri ini secara luas dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air, tanaman, dan hewan. P. aeruginosa adalah patogen oportunistik. Bakteri ini merupakan penyebab utama infeksi pneumonia nosokomial.Meskipun begitu, bakteri ini dapat berkolonisasi pada manusia normal tanpa menyebabkan penyakit.
Ketika bakteri ini ditumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini akan menghasilkan pigmen nonfluoresen berwarna kebiruan, piosianin.Beberapa strain Pseudomonas juga mampu menghasilkan pigmen fluoresen berwarna hijau, yaitu pioverdin.Pseudomonas aeruginosa memproduksi katalase,oksidase, dan amonia dari arginin. Bakteri ini dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya.
Pseudomonas aeruginosa
P. aeruginosa on an XLD agar plate.
P. aeruginosa on an XLD agar plate.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Bacteria
Filum:Proteobacteria
Kelas:Gamma Proteobacteria
Ordo:Pseudomonadales
Famili:Pseudomonadaceae
Genus:Pseudomonas
Spesies:Pseudomonas aeruginosa
Nama binomial
Pseudomonas aeruginosa
(Schröter 1872)
Migula 1900

Patogenitas

P. aeruginosa menyebabkan penyakit terlokalisasi dan sistemik.[1] Penyakit karena P. aeruginosa dimulai dengan penempelan dan kolonisasi bakteri ini pada jaringan inang.[1]. Bakteri ini menggunakan fili untuk penempelan sel bakteri pada permukaan inang.[1] Selain itu, P. aeruginosa juga dapat membentuk biofilm yang terbuat dari kapsul glikokalis untuk mengurangi keefektifan mekanisme sistem imun inang[1].[5] Jaringan inang akan mencoba merusak penempelan dan kolonisasi bakteri.[1] Selanjutnya, P. aeruginosa memproduksi sejumlah endotoksin dan produk ekstaseluler yang menunjang invasi local dan penyebaran mikroorganisme.[1] Toksin dan produk ekstraseluler ini mencakup protease ekstraseluler, sitotoksin, hemolisin, dan piosianin.[1] Untuk penyakit sistemik, produk yang menunjang invasi mencakup kapsul antifagositas, endotoksin, eksotoksin A, dan eksotoksin S.

Infeksi Lokal

Infeksi dapat terjadi di mata, telinga, kulit, saluran urin, saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan pada system saraf pusat.[1] Infeksi lokal berpotensi berkembang menjadi infeksi menyebar.

Infeksi Sistemik

Infeksi sistemik karena P. aeruginosa mencakup bakteremia, pneumonia sekunder, infeksi tulang dan otot, endokarditis, infeksi system saraf pusat, dan infeksi jaringan kulit

Pengobatan

Antibiotik yang secara efektif dapat melawan P. aeruginosa tergolong sulit ditemukan, hal ini disebabkan oleh mekanisme resisten antibiotik yang dimiliki oleh P. aeruginosa.[1] Cara mengatasi infeksi bakteri ini adalah dengan terapi antimikroba yang agresif, seperti menggabungkan dua antibiotik bakteriosidal (contohnya aminoglukosida, antibiotik β-laktam antipseudomonal, atau quinolon).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar